Setelah kamu berkenalan dengan apa itu SEO, kini kamu harus belajar SEO lebih jauh lagi ke 5 langkah dasar yang sudah semestinya kamu kuasai. Yuk disimak selengkapnya di artikel ini!
Kami asumsikan, saat ini kamu sedang mengelola sebuah website atau brand yang berharap dengan memanfaatkan SEO maka ada peningkatan traffic. Maka, perlu kamu sadari bahwa ada dua hal yang menjembatani kamu dengan audiens, yakni website dan konten.
Tanpa website, dimana kamu akan unggah konten-mu? Lalu tanpa konten, bagaiman audiens tahu bahwa website-mu itu ada? Kita bisa sepakati, bahwa keduanya adalah hal yang penting dan saling berkaitan. Mana yang paling mudah dikerjakan terlebih dahulu?
Meninjau Pencapaianmu Saat Ini
Bila sesuai dengan asumsi di awal, bahwa kamu saat ini sedang mengelola sebuah website maupun brand tertentu, maka yang perlu kamu lakukan adalah lakukan review (tinjauan) atas pencapaianmu saat ini.
Umumnya kamu dapat memanfaatkan bantuan dari Google Analytics untuk belajar SEO dari dengan menganalisa pencapaian seperti apa yang kamu miliki saat ini, diantaranya yakni:
1. Audience (Mengenal Karakteristik Personal Audiens)
Dalam section ini umumnya menggambarkan karakterstik audiens (demografi) yang berkunjung, dengan kata lainterkait gender, usia, dan bahkan device seperti apa yang digunakan mereka. Sebaran geografis juga dapat ditampilkan dalam section ini. Karakteristik audiens penting dalam proses belajar SEO karena kamu bisa kenal lebih dekat dengan audiens dan calon audiens dari website-mu.
Secara umum, bila kamu dapat mengenali audiens seperti apa yang lebih banyak berkunjung ke website-mu, maka kamu dapat meningkatkan konten terkait karkateristik yang sesuai dengan karaktersitik tersebut. Contohnya: bila dari hasil review pada section ini rupanya banyak audiens wanita yang berkunjung, tidak ada salahnya kamu lebih banyak menguggah artikel terkait wanita demi menguatkan interaksi dalam website-mu.
Atau bila ada karakteristik yang begitu minim, misalnya pada audiens di rentang umur di bawah usia 25 tahun, mungkin kamu bisa angkat artikel terkait lifestyle terkini yang erat dengan para remaja di era sekarang, let say kamu bisa bahas Citayem Fashion Week yang kemarin sempat ramai. Atau mungkin kamu bisa bahas tema game-online yang banyak dimainkan para remaja.
2. Acquisition (Mengenal Bagaimana Kamu Ditemukan)
Dalam section ini umumnya menggambarkan cara seperti apa yang digunakan audiens untuk mengunjungi website-mu, dengan kata lain bagaimana mereka menemukanmu.
Bagian terpenting pada section ini adalah ada pada menu Channels yang secara umum menggambarkan cara audiens menemukanmu, apakah melalui Direct Link, atau Social Media maupun pihak ketiga lainnya (situs lain) yang mentautkan website milikmu entah itu sebagai referensi maupun bentuk promosi yang memang kamu lakukan.
Selain itu, ada bagian lain yang penting ialah Search Console, dimana pada menu ini terkait dengan Keyword seperti apa yang paling banyak mendatangkan audiens pada website-mu, dan perlu diingat ini adalah tools yang terpisah dari Google Analytics.
Overall, terkait section ini kamu bisa perhatikan capaian mana yang paling minimal? Apakah itu terkait minimnya pemanfaatan Social Media (Instagram, Facebook, Twitter) sebagai media marketing? ataukah memang karena Keyword yang kamu gunakan kurang efektif?
3. Behavior (Mengenal Perilaku Dari Audiens)
Dalam section ini umumnya menggambarkankan perilaku audiens ketika mengunjungi website milikmu. Secara spesifik melaporkan beberapa hal, seperti durasi kunjungan (Time on Page), laman mana yang dikunjungi (Pageviews dan Unique Pageviews) atau bahkan estimasi keuntungan dari aktivitas kunjungan audiens tersebut (Page Values), serta beberapa hal lainnya.
Tapi di section ini, ketika kamu belajar SEO yang perlu diperhatikan ialah Balance Rate, yakni berupa perhitungan statistik (ditunjukkan dalam persentase) yang menggambarkan bagaimana (dalam rata-rata) audiens mengunjungi sebuah laman di website-mu tanpa memberi interaksi lainnya sebelum akhirnya meninggalkan (leave) website-mu. Umumnya, pada menu ini nilai ideal adalah di bawah 40% untuk beberapa laman (page) yang dianggap krusial.
Mengapa itu penting? Kita analogikan, ada seorang tamu yang berkunjung ke rumah, namun pergi begitu saja, tanpa berpamitan atau memberi salam. Bagaimana perasaanmu?
Meski kamu kecewa, kamu harus sadari ada beberapa faktor internal (dari dalam website) yang memungkinkan perilaku ini diantaranya:
- Kualitas konten tidak memiliki nilai lebih atau tidak menarik baik secara konteks maupun gaya penulisan di mata audiens, lantas alasan apa lagi audiens harus berkunjung?
- Dalam laman yang dikunjungi oleh audiens, tidak disisipkan internal link apapun, baik itu hashtag, keyword lain yang ditautkan, atau bahkan tidak ada thumbnail dari konten lainnya
- Website tidak user friendly, banyak hal terkait faktor ini, mulai dari kecepatan situs yang lamban, beragam media yang terlalu besar hingga gagal dimuat, dan lainnya
Dalam section yang sama, hal penting lainnya ialah Behavior Flow dimana kamu akan mendapat sebuah tampilan flow-chart yang menggambarkan perilaku audiens ketika berkunjung ke dalam website milikmu.
Contohnya, interaksi lanjutan seperti apa yang dilakukan oleh audiens setelah mengunjungi Home Page? Apakah pada interaksi selanjutnya mereka mengunjungi laman Contact atau mereka langsung mengunjungi section konten artikel?
Pertanyaan-pertanyaan demikian akan terjawab bila kamu memperhatikan dengan seksama bagian Behavior Flow tersebut, dimana pada beberapa section atau laman yang krusial (contohnya: laman Contact Us atau Purchased Order) yang interaksinya masih minim, maka kamu bisa lakukan perubahan dan berinovasi di beragam laman tersebut.

Secara keseluruhan, masih ada beberapa section yang tidak kami tuliskan, misalnya ada Real Time yakni terkait waktu kunjungan, maupun Conversions yakni terkait beragam pola transaksi dalam website-mu, serta beberapa section lainnya.
Tiga hal penting yang kami sebutkan di atas, merupakan core yang teramat penting bagi kamu untuk belajar SEO lebih dalam melalui Google Analytics, dimana beragam capaian yang rendah saat ini, bisa kamu tingkatkan lebih lanjut.
Lalu, yang perlu kamu perhatikan, bahwa penting untuk mengubah rentang waktu (tanggal) spesifik untuk melakukan tiap peninjauan terhadap tiga poin di atas yang telah kami jelaskan.
Belajar SEO dari Aspek Technical
Untuk melengkapi belajar SEO tidak lengkap rasanya bila tidak membahas aspek Technical SEO memiliki banyak sekali aspek, mulai dari Struktur Website hingga Navigasi. Namun, beberapa hal dasar begitu penting untuk awali belajar SEO. Bahkan, kamu harus lebih dahulu melakukan verfikasi Google Webmaster yang kini diubah namanya jadi Google Search Central.
Meski tak kami jelaskan disini mengenai proses verifikasi tersebut, mari kita bergeser pada hal lainya yakni eksplorasi Google Search Control dan Aktifasi Sitemap XML, tapi apakah sebenarnya dua hal tersebut?
4. Eksplorasi Google Search Console
Secara sederhana ketika kamu memulai belajar SEO kamu harus berkenalan dengan tools yang dibuat oleh Google untuk para pemilik website ini, dimana berfungsi dalam perbaikan error, pembaruan terhadap konten dan membuat perubahan tersebut terindeks ke dalam Google, serta memberikan kamu kemampuan untuk memantau perkembangan traffic yang organik terkait pencarian atas website-mu.
Dalam tools ini, bagian yang paling penting adalah pemahaman tentang Search Metrics pada section Performances. Disana kamu akan menemukan tiga grafik yakni Total Clicks, Total Impressions, Averace CTR dan Average Position. Dimana kamu perlu perhatikan rumusan berikut:
Average CTR (%) = Total Impressions / Total Clicks
Total Click ialah ketika audiens berhasil menemukan website-mu di dalam hasil pencarian Google (SERP) dan mengunjungi website-mu. Sedangkan Total Impressions secara sederhana ialah ketika audiens berhasil melihat website-mu dalam daftar hasil pencarian, baik itu pada akhirnya mereka berkunjung ataupun tidak.
Sangat penting, untuk meningkatkan Average CTR semakin besar. Sehingga Average Position yakni posisi website-mu di page hasil pencarian (SERP). Semakin banyak click maka kamu akan tampil makin di depan.
Pada bagian selanjutnya, di bawah grafik Performances, kamu akan menemukan Search Quaries. Dalam kata lain, disini kamu akan mengetahui mana Keyword yang paling berhasil mendatangkan audiens.
Keywords tertentu akan dikaitkan pada capaian demografis geografis dari riwayat kunjungan, sehingga dengan belajar SEO melalui langkah ini, kamu dapat memahami hubungan suatu daerah (Negara) terhadap Keyword tertentu.
5. Aktifasi Sitemap XML
Belajar SEO yang kini kamu sedang lakukan harus kamu lengkapi dengan aktifasi Sitemap XML. Dimana langkah ini akan mambantu memudahkan mesin pencari melakukan crawling sehingga lebih beragam file yang telah disebutkan di atas, terutama file yang penting dan terkait oleh SEO dapat diidentifikasi lebih baik oleh mesin pencari itu sendiri.
Bila dalam suatu kelas ada 100 orang siswa, dengan bantuan sebuah daftar hadir (absensi) maka seorang guru dengan mudah mengetahui siapa saja yang hadir, hanya dengan memanggil nama dari 100 siswa tersebut.
Sitemap XML berfungsi layaknya daftar hadir di analogi di atas, sedangkan guru bisa kita analogikan sebagai Google, sedangkan 100 siswa kita anggap itu sebagai beragm file dalam website-mu. Maka dengan bantuan Sitemap XML, segala informasi terkait banyak hal maupun file di dalam website, tidak akan kesulitan ditemukan oleh Google.
Penutup
Dari keseluruhan 5 langkah belajar SEO untuk mengawali perjalanan panjangmu dalam menyelami dunia SEO ini, semuanya tidak akan lengkap tanpa Good Content.
Dimana jiwa utama dari sebuah website ialah konten itu sendiri, meski tidak secara penuh kami bahas dalam beberapa langkah belajar SEO disini. Kami perlu ingatkan bahwa kamu harus lebih banyak meluangkan waktu untuk mengidentifikasi minat audiens dan memahami potensi traffic atas sebuah topik tertentu.
Bila kamu menggunakan website sebagai media kamu mempromosikan produk fashion, mengapa kamu tidak mencoba mengulas fashion yang digunakan para remaja yang belakangan ramai melenggok bagaikan model di seputaran SCBD dalam konteks Citayem Fashion Week beberapa waktu lalu?
Meski mungkin brand atau produk yang kamu gagas tidak sejalan dengan sebuah topik, momment, event atau kejadian tertentu yang sedang trend atau viral, masih sangat mungkin mendapatkan traffic dari sana.
Itulah mengapa banyak e-media yang ada di Instagram sekelas USS Feeds atau bahkan ASUMSI turut membahas kejadian viral tersebut, karena mereka mencoba sedekat mungkin dengan potensi traffic atas momment tersebut.
Untuk melengkapi pula belajar SEO yang kini kamu lakukan, kamu juga harus pahami konten seperti apa yang Google inginkan (Search Intent). Secara sederhana, kamu bisa memulai dengan menulis keyword yang ingin kamu buat kontennya, dan cari di kolom pencarian Google, simak beberapa artikel teratas, dan identifikasi bentuk konten tersebut.
Kamu bisa adaptasi hal serupa, disini kami ingatkan bahwa kamu sedang belajar SEO bukan menjiplak karya orang lain, sehingga kamu harus tetap berupaya original dengan menyisipkan ciri khas kamu ya!
Di sisi lain, percaya atau tidak bahwa artikel tentang belajar SEO yang sedang kamu baca saat ini, ialah sebuah Outline. Dimana, beberapa hal sudah kami jelaskan, sedangkan banyak hal lainnya terkait belajar SEO yang belum kami bahas sama sekali. Sehingga celah tersebut, bisa kami isi untuk artikel lainnya.
Sehingga suatu saat, seluruh tema “belajar SEO” akan terpenuhi, dengan artikel Outline pertama dan diisi Content Gap di artikel lainnya.
Overall, itulah yang bisa kami sampaikan tentang belajar SEO untuk kamu yang baru memulai menyelami apa itu SEO. Kami harap kamu tetap stay tune di Mindcontent.id untuk beragam artikel terkait dunia SEO lainnya!