Semua yang mengakses internet pernah menggunakan browser atau mesin pencari web. Lantas, bagaimanakah browser memproses pencarian? Pada artikel ini, kami akan membahas lebih dalam tentang mesin pencari dan cara kerja SEO yang terkait proses tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata penelusuran diambil dari kata telusur, merujuk makna menelaah atau menjajaki. Lantas, apa yang ditelaah? Jelas itulah keyword. Baik itu satu buah kata atau bahkan kalimat tertentu.
Bahkan, seperti yang kamu ketahui bahwa browser kini juga mampu mengidentifikasi media foto maupun audio. Lalu, apa sebenarnya browser atau mesin pencari?

Apa Itu Mesin Pencari?
Untuk memahami cara kerja SEO pada mesin pencari, kamu harus tahu terlebih dahulu bahwa mesin pencari atau mesin telusur secara sederhana ialah sebuah program komputer yang ditujukan untuk melakukan pencarian akan beragam hal yang telah tersimpan di internet.
Program ini akan menyajikan sebuah daftar pencarian ketika pengguna menuliskan dan mencari sebuah kata ataupun kalimat tertentu (keyword) di kotak telusur.
Program demikian di awali dengan lahirnya Archie pada tahun 1990 yang dibuat oleh Alan Emtage, Bill Heelan dan J. Peter Deutsch. Perkembangan teknologi ini, mencapai puncaknya ketika pada tahun 2001, Google yang kini jadi mesin pencari terbesar di dunia melahirkan konsep Page Rank dalam penyajian hasil pencarian.
Ada Berapa Jenis Mesin Pencari?

Adapun, beberapa tahun belakangan terdapat beragam mesin pencari yang muncul di dunia. Bahkan ada beberapa mesin pencari yang terlahir terkait kepentingan suatu negara tertentu, seperti Naver yang dimiliki oleh Korea Selatan.
Meski begitu, di dunia terdapat beberapa mesin pencari yang paling populer digunakan, berikut urutannya (basis dekstop – 2021):
- Opera 1,01% pengguna
- Yandex Browser 1,08% pengguna
- Internet Explorer 2,45% pengguna
- Safari 2,72% pengguna
- Mozila Firefox 5,54% pengguna
- Microsoft Edge 12,61% pengguna
- Google Chrome 72,96% pengguna
Bagaimana Cara Kerja SEO Pada Sebuah Mesin Pencari?
Secara umum, mekanisme dari semua mesin pencari kurang lebih sama, namun karena dari 7 mesin pencari yang sebelumnya telah disebutkan, Google Chrome ialah mesin pencari yang paling populer digunakan. Maka dari itu, untuk menjelaskan bagaimana cara kerja SEO pada sebuah mesin pencari kita gunakan Google agar lebih familiar.

1. Crawling
Crawling ialah proses pencarian laman baru, maupun laman yang diperbarui, kemudian menganalisa dan memetakannya. Dalam proses ini, mesin pencari seperti Google menggunakan Googlebot untuk merambat di sebuah laman pada suatu website.
- Proses ini bermula ketika Google mencari URL baru atau yang diperbarui
- Setelah ditemukan URL itu akan mengantri untuk dikunjungi (bila diizinkan untuk dikunjungi – terkait header atau meta tag tertentu)
- Kunjungan tersebut bertujuan untuk menganalisa apa yang sebenarnya ada dalam laman tersebut, dan mengurai respon HTML
- Setelah terurai dan direspon, maka laman tersebut akan diindeks
Dalam menghadapi serangkaian proses itu kamu harus pahami cara kerja SEO, dimana ada beberapa hal yang kamu harus perhatikan, agar proses Crawling tidak mengalami hambatan, di antaranya:
- Deskripsikan Laman Dengan Baik
- Pengkodean yang kompatibel (ikuti panduannya pada laman berikut)
- Penggunaan HTTP-Status yang lebih bermakna
- Penggunaan History API dibanding menggunakan fragmen
- Penggunaan meta-tag robots secara hati-hati
- Penggunaan cache yang kompatibel
- Pengaplikasian data yang terstruktur
- Perbaikan pada media yang sulit dimuat
- Perancangan laman yang user-friendly
Secara keseluruhan, dalam serangkaian proses di atas, cara kerja SEO berfokus pada upaya memfasilitasi Google agar lebih mudah untuk memahami laman di website-mu.
2. Indexing
Indexing ialah proses penyimpanan suatu laman website ke dalam sebuah indeks yang telah berhasil di Crawl. Untuk memahami cara kerja SEO dalam proses ini, ada beberapa poin yang perlu kamu pahami, yaitu:
- Proses ini diawali dengan Google yang menganalisis secara keseluruhan isi laman, baik itu berupa teks, tag dan atribut lainnya (media, atribut alt, elemen title dan lainnya
- Kemudian Google
- Dalam proses itu, Google akan menentukan terlebih dahulu mengumpulkan laman yang memiliki kesamaan konten, lalu memisahkan mana yang duplikasi dan mana laman kanonis (laman yang paling representatif – mewakili). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar laman dinilai sebagai kanonis yakni:
- Apakah laman-mu berupa HTTP atau HTTPS?
- Bagaimana kualitas kontennya?
- Bagaimana tampilan URL saat disajikan dalam sebuah Sitemap?
- Apakah body dari konten-mu duplikasi?
- Serangkaian URL dikumpulkan dalam sebuah kluster
- Kemudian Google akan menentukan laman mana yang paling representatif dari keseluruhan kluster
- Laman lainnya, akan dijadikan alternatif
- Keseluruhan klusterisasi akan dimuat dalam Google Index
Maka, terkait cara kerja SEO di proses ini, lebih mengedepankan pada relevansi dari konten, dan sejauh mana konten tersebut jadi representasi suatu hal maupun topik. Adapun yang perlu kami garis bawahi, meski ada pembahasan terkait duplikasi, ini tidak sepenuhnya berhubungan dengan originalitas dari sebuah konten, tapi juga terkait tampilan laman untuk dual-device, baik itu desktop maupun mobile.
3. Ranking
Rangking ialah proses penyusunan sebuah hasil pencarian dengan mengurutkan hasil pencarian yang dianggap paling sesuai.
Sebenarnya, meski banyak website yang menjelaskan langkah ataupun cara kerja SEO dalam proses yang satu ini, pihak Google tidak pernah secara terang-terangan menjelaskan proses yang satu ini.
Meski begitu, dari laman resmi Google, mereka menjelaskan bahwa ada lima faktor krusial yang membantu mereka untuk menyusun ranking, yaitu:
- Makna Konten (Meaning) pada poin ini Google mengedepankan proses kompleks terkait linguistik (bahasa) untuk memahami sebuah maksud dari suatu pencarian. Google akan mengidentifikasi, memperbaiki dan memberikan saran untuk tiap kata yang dituliskan dalam kotak pencarian. Sehingga hasil pencarian yang muncul adalah laman yang dianggap paling sesuai maknanya
- Relevansi Konten (Relevance) pada poin ini Google akan menganalisa sebuah keyword dengan menggunakan data interaksi yang anonim dan diagregasikan. Anilasa tersebut akan mengestimasi relevansi sebuah laman dengan kata pencarian yang dimasukkan.
- Kualitas Konten (Quality) disini Google akan mempertimbangkan kehandalan, keakuratan dan kepercayaan dari suatu laman dan hubungannya dengan suatu keyword.
- Ketergunaan Konten (Usability) disini Google melakukan pemeringkatan terkait kemudahan akses dan pengalamaan pengunjung ketika mengakses suatu laman
- Konteks Konten (Context) disini Google melakukan pemeringkatan terkait relevansi konteks terkait kebaruan (waktu – momen) maupun kesamaan wilayah.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai mesin pencari (browser) dan cara kerja SEO yang bisa kami sampaikan. Dimana, dari keseluruhan artikel masih banyak hal terkait kualitas konten yang jadi bagian dari ketiga proses (crawling, indexing, ranking) tersebut.
Tentunya, itulah yang seharusnya jadi core (inti) dari sebuah konten yang ada di laman website-mu. Aspek lain hanyalah pendukung, meski tentunya cukup esensial. Terlebih, tiap mesin pencari memiliki mekanisme yang berbeda-beda, itu akan jadi tantangan bagi kamu untuk mengerti secara keseluruhan cara kerja SEO pada sebuah mesin pencari.